MELEPAS GALAU DITENGAH PULAU 1

Posted by Labels: at
  Setelah kisah haru yang kualami sebulan yang lalu, ku masih belum bisa bekerja dengan tenang, perasann hati selalu gelisah, benar kata band the Changcuter bahwa wanita itu racun dunia.
  Baru saja tersakiti dan merusak mood selama sebulan penuh, membuat ku ga semangat dalam melakukan hal apapun, hingga suatu ketika aku sedang bekerja di depan komputer, seorang teman menghampiri,
 "Bro, kenapa muka lu kusut gitu ? Semangat dong.." kata Mathew, seorang pria kurus yang di tugaskan sebagai creative di program generasi zeru.
"Biasa bro, lagi bad mood gw" dengan wajah jutek aku menjawab seolah ingin mengusir dia cepat-cepat dari hadapan ku,
"Hush..huuuush... Buruan cabut atau gue telen lu !" Dalam hati ku.

"Liburan kemana bro ? ikut kita ke pulau yuk" Seakan di Mathew ini ga paham dengan keadaan hati ku dan dia semakin membuat ku kesal pada saat itu.
"Bro.. aku ga punya uang dan ga mau kemana-mana dan sekarang mau kerja dulu, deadline nih, okey..!!!" kata ku dengan wajah yang sedikit kesal, dan dia pun akhirnya mengerti dan pergi.
Hampir aja siang dia jadi menu makan siang ku. hehehe..

  2 hari setelah kejadian itu, ada seorang teman yang bernama Dinan, kami cukup dekat sih, apa lagi kalo membicarakan soal anime one piece.
  Dinan menghampiri ku disaat lagi santai setelah jam makan siang.
"Bro, ikut yuk ke pantai, jumlah orangnya kurang nih, kalo ga cukup orangnya pasti dibatalin" begitu katanya.
Melihat wajahnya yang murung, akupun terhipnotis dan berkata "IYA" dalam sekejap.
Benar saja, 1 menit setelah menagatakan hal itu, akupun menyesal karena tidak punya uang, namun tidak enak untuk membatalkan, karena aku seorang pria yang harus menepati apa yang telah ku ucapkan.
 Mau gak mau aku harus ikut, padahal disatu sisi aku ga suka laut, karena ada trauma mendalam tentang laut saat aku kecil.
 Ku hanya bisa menarik nafas sembari was-was menunggu hari keberangkatan, 3 hari kemudian tibalah hari keberangkatan, janjian bertemu di Cikarang pukul 05.00 pagi, sementara aku berangkat dari Cibubur pukul 03.00 pagi, sungguh menyiksa. bangun pagi, buru-buru mandi dan ga sempat sarapan.

  Bersama motor matic ku, ku telusuri jalanan Jonggol nan sepi, serasa jalanan ini milik sendiri, sesaat ku berkhayal menjadi Valentino Rossi, menikung dengan memiringkan badan dan memacu motor sekencang mungkin di jalanan yang sepi itu, Rossi pake matic, ga keren banget, apa lagi matic ku merek honda, bukan yamaha. Bikin malu aja.. Ekspektasi tak sejalan dengan realita.

  Balik ke perjalanan, sesampainya di pertigaan, tepatnya 3 Km sebelum titik kami berkumpul, ku merasakan firasat yang ga enak, ingin mengambil jalan pintas, namun terlalu sepi, Pertigaan Hyundai namanya, karena ku merasakan perasaan ku ga enak, sariawan, bibir pecah-pecah dan susah buang air besar. Halah...!!!  Bukan itu, ini benar-benar perasaan ga enak, karena  ga mau ambil resiko, akupun memilih jalan yang umum dan lebih jauh.

  Sampai di titik pertemuan, kekecewaan pun melanda, malang nian nasib ku, pintu kost di kunci dari dalam, ku ga bisa ambil pakaian dan handuk untuk berangkat nanti, teman-teman kost tidur seperti kerbau, hanya Tuhan dan ibu merekalah yang mampu membangukan.
Karena kesal, akupun berinisiatif menemui Dinand di kost sebelah, 4 rumah jaraknya, untungnya dia sudah bangun bersama Albert, salah seorang teman yang akan ikut juga pada liburan kali ini.
Ku masuk dan ingin bersantai sejenak, namun lagi-lagi sial, belum sempat aku duduk, ada telpon dari supir uber yang ku pesan untuk mengantar kami ke dermaga. Bang Adit namanya, dia abang sekaligus kakak rohani bagiku. Langsung saja kami naik ke mobil dan bersiap menjemput rekan kami, yaitu Yeni dan Rere, jarak kost mereka sekitar 2 Km dari kost kami.
Sampailah di depan komplek kost mereka, kami pun menunggu, tak lama seorang pria lewat dari samping mobil kami, jalannya sempoyongan seperti sedang mabuk, tidak pakai sandal dan bajunya kumel serta sedikit robek, aku dan bang Adit menebak-nebak

"Bang, ni orang pasti mabok.." kata ku
"Iya, kayanya dia galau.." kata bang Adit
"Hahahaha.." Tawa kami berdua

 Tak lama si Rere dan Yeni terlihat keluar dari komplek, dan si pria mabuk itu mendekati mereka berdua, si Yeni terlihat ketakutan, sontak aku dan bang Adit turun dari mobil seperti pahlawan kepagian. Yaiyalah kepagian, ini jam 5 pagi bro..
Lalu kami menghampiri mereka
"Kenapa Yen  ? " kataku
"Tau tuh.." kata Rere (nanya yeni malah rere yang jawab)
"yaudah kalian masuk ke mobil" kataku

   Namun si pria mabuk itu malah mendekatiku seolah meminta belas kasihan.
"Bang.. komplek hompimpa dimana ya ? saya baru kena begal" katanya memelas.
"Wah,, saya ga tau mas" kataku (ku lihat wajahnya dipenuhi darah)
"Kena begal dimana mas ?" lanjutku
"Di pertigaan Hyundai jam 4 tadi bang, semua diambil, motor, dompet, hp sampe sendal saya diambil" katanya sembari merintih kesakitan

Dalam hatiku berkata "Untung aku ga jadi lewat situ, kalo lewat situ, mungkin aku yang jadi korban, Tuhan masih menyertai aku."

"Yaudah, mas disana ada pos security, mas minta bantuan aja, saya mau bantu, tapi lagi buru-buru, maaf banget ya mas" kataku sembari menyalami sejumlah uang kepadanya
"Makasih banyak bang..." Sontak dia menangis dan ingin memeluk ku, namun aku hanya senyum dan menyalaminya saja. bajunya dipenuhi darah.

Setelah kejadian itu, kami melanjutkan perjalanan.
Perjalanan melalui jalan tol kami lalui dengan boring, hingga Yeni dan teman-teman lain pada tertidur di belakang.
Tujuan selanjutnya adalah Kota tua Jakarta untuk menjemput Methew. Seorang teman kantor ku yang pertama kali mengajak ku ke pulau dan ku tolak, namun akhirnya aku ikut juga melalui ajakan orang lain..  #Penghianat

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya mereka tiba, Methew dan kedua temannya, cowok semua lagi, astaga.. Bidadarinya cuma Yeni dan Rere doang, selamat untuk kalian berdua. Di mobil berjumlah 9 orang termasuk bang Adit.
Setibanya di dermaga Muara angke, buseeeeeettt.....


#Bersambung
Post a Comment

Back to Top