MELEPAS GALAU DITENGAH PULAU 3

Posted by Labels: at
  Yah, jumpa lagi, setelah sekian lama aku disibukkan oleh pekerjaan yang selalu membuat ku tetap sadar sampe subuh, akhirnya ku bisa lagi menyentuh lembutnya keyboard dari laptop baru ku ini dan berbagi sedikit cerita yang faktanya hanya 95% dan sisanya hoax.

 Back to topic.

 Setibanya kami di "Cottage" begitu kata si yeni, seorang gadis cantik yang wajahnya ga mirip sama sekali dengan Sanchai dalam film meteor garden itu.
 Tapi percayalah, dia memang ada darah chinese-nya, setibanya di pulau, dia selalu berkata"Cottage, cottage dan cottage" sampai aku yang tadinya ga punya dendam apapun dengan yang namanya cottage jadi sedikit benci dengan cottage, dalam hati ku berfikir

"Ni orang pasti pengen nyari cowok yang punya cottage, biar bisa honeymoon gratis tanpa nyewa hotel" Begitulah kira-kira yang terbesit dalam hatiku.

Karena ga tahan dengan kata-kata cottage yang sellau diucapkannya, akhirnya aku bertanya langsung kepadanya
"Yen, lu pengen beli cottage ya ?"
Dengan tersenyum ia menjawab "Iya.."
Kehabisan kata-kata, ku hanya bisa membalas senyumnya, bagi kalian yang belum tahu, si Yeni ini memiliki senyuman yang sangat manis, pipinya bolong. hehehe apa tuh namanya ? lesung pipit ?  ahhh pokoknya itulah.
 Bagi kalian para cowok jomblo, mungkin akan jatuh cinta kepada yeni pada pandangan pertama jika melihat dia tersenyum. Tapi sayangnya aku lagi galau dan ga bisa merasakan cinta untuk sementara waktu.

 Loh kok jadi bicarain dia ?
Efek ngantuk mungkin nih, maklum, sekarang udah jam 11 malam. Lanjut ke pulau Bira, disana kami langsung disambut dengan kecuekkan para penduduk pulau, ku sempat menyapa salah seorang ibu yang sedang membersihkan ikan untuk dimasak, tapi aku dicuekin, apa mungkin mereka pake bahasa yang berbeda ? entahlah.. dalam hati ku berkata "Sombong lu buk..! awas kalo lu sapa gue, gue akan cuekin balik"  Jahat banget aku ya.. hehee...

 Setibanya di Cottage, sudah tersedia banyak kasur, banyak banget, hampir setiap sudut ada kasur, kira-kira bisalah kalo kita main futsal diatas kasur itu.
 Para cowok yang tampan dan rupawan langsung mengambil posisi didalam kamar, kebetulan kamar hanya 1 dan tidak berpintu, ku berniat memberikan kamar itu untuk para ladies ini, tapi apa daya, para pangeran itu tak mau ngalah, yasudah, para ladies dengan santai berkata "Kami disini aja"
Aku yang juga ga dapat tempat di dalam kamar, harus bergabung bersama para gadis ini dengan tempat tidur yang bersebrangan.


 Tak lama kami beristirahat, datanglah salah seorang anak buah kapal yang mengantar kami ke pulau ini, dia menyuruh kami bersiap-siap untuk snorkling, whaaaaaattttttt...!!!!!!
SEEE SEEE SSEEENNOORRKKLLIINNGG...?????
 Aku phobia laut dalam, aku memutuskan untuk tidak ikut, namun, di cottage ga ada orang dan aku pasti akan sendirian bersama rasa galau ku. Lalu ku memutuskan untuk ikut namun tidak berniat untuk nyemplung ke laut.
  Entah kenapa mereka begitu senang dan gembira, yang pasti karena mereka bisa berenang, hufh.. Bagaimana kalo mereka dimakan ikan hiu ? bagaimana kalo kaki dan bokong mereka keram dan ga bisa berenang lalu tenggelam seperti masa lalu ku ? halah,, curcol..

 Setibanya di perahu, jantungku berdetak cepat dan kaki ku gemetar, apa ini yang dinamakan cinta ?
yang pasti ku ga niat sama sekali untuk nyemplung.
 15 menit perahu kami bertolak dari dermaga, tibalah kami di spot untuk nyemplung, hey.. ternyata ga dalam, ku bisa melihat indahnya karang dan ikan-ikan kecil yang hilir mudik dibawah perahu. Tapi mana hiu nya ya ???  hiu... kesini.. puuusss...

  Yah, satu-persatu mereka mengenakan peralatan snorkling dan... BYUUURRR... Mereka langsung melompat dengan riang gembira, tralalalala.. Sementara aku masih duduk terdiam di perahu si bapak ini, terombang ambing oleh ombak masa lalu, eh.. Maksudnya ombak lautan, lalu si bapak berkata kepadaku dengan tatapan penuh pengertian yang membuat hatiku tertampar, seolah beliau tau apa yang ku alami.
"Masalah ga akan selelsai kalo cuma di renungi, mendingan ikut berenang biar bisa lupa sama masalah walaupun cuma sebentar, tu liat pacar kamu (si bapak menunjuk kearah Tere) kasihan ga ada yang nemenin berenang, udah berenang sono, ga dalem kok, cuma 2 meter, si Hachi aja berani, masa kamu kaga"

  Ada benarnya juga kata si bapak ini,
"Pak, dia itu temen aku, bukan pacar, ku ga suka laut pak, airnya asin, hehehe (ketawa absurd)" gitu kataku untuk menghindari celaan si bapak.

 Ku tatap teman-teman yang sedang asik berenang penuh canda tawa, apa lagi si Albert, yang tingkahnya seperti bocah, menyelam menggunakan kamera gopro KW2 nya, lalu keluar dengan terbatuk-batuk karena kehabisan nafas dan meminum banyak air laut saat menyelam, sontak aku dan si bapak tertawa melihat tingkahnya.
  "Pak, ku takut laut dalam, ku trauma pak" ku curcol ke si bapak
"itu sih biasa, nanti juga hilang, ayok bapak temenin berenang, kalo kamu tenggelam nanti bapak tolongin" kata beliau seolah memberi semangat.
  Lalu ku beranikan diri untuk memakai peralatan snorkling itu, dan... PLUUNG... Ku melompat seperti tokai masuk ke kloset dengan gaya punggung menghadap ke bawah, tak lama si Yeni pun ikut melompat dengan gaya yang sama seperti ku, sontak aku tertawa sambil mengapung, gaya itu sangat sakit di punggung dan hidung kemasukan air laut, rasanya sangat perih.
  Si Yeni dengan wajahnya yang tetap cantik hanya bisa tertawa sembari menyalahkan aku.
"Lu sih,, nyontohin gaya itu.." dia menyalahkan ku.
Ku berenang di perairan dangkal sambil menatap karang dan ikan-ikan kecil, di arah timur ku melihat air laut yang semakin membiru pertanda perairan dalam, seketika itu phobia ku kambuh, ku gemetar, keringat bercucuran deras, karena banyak keringat, air lautpun jadi asin. #HoaxNih

  Ku berdoa dan menghampiri si Albert,
"Bert, pinjem kamera anti air lu yang canggih itu dong, sebentar aja" Ku meminjam kamera kepada Albert untuk mendokumentasikan siapa tau aku mati di bawah sana, setidaknya ada rekaman detik-detik terakhir ku.

  Setelah dapat kamera, ku beranikan diri untuk menyelam sembari menggenggam kamera yang menyala di tangan kanan, ku tarik nafas dalam dan mulai mengayuh kaki menuju tempat biru itu, ku ga tau berapa dalam yang ku selami, tapi tujuan ku menyelam sedalamnya hingga nafas ku sampai batasnya, hanya kameralah yang tahu.
  Dikedalaman laut itu ku berpasrah pada Tuhan, semoga tidak ada hiu. setelah hampir semenit di dalam lautan biru itu, nafas ku mulai habis, dan ku masih hidup, puji Tuhan. Ku kembali ke permukaan sembari menahan dada yang mulai terasa menyempit karena kehabisan nafas, benar saja, kekurangan oksigen membuat kita berhalusinasi, ku melihat bayang putri duyung yang sangat cantik sedang berenang di permukaan laut, paras indah dan kulitnya yang putih memantulkan cahaya mentari, membuat ku terpukau, ku coba meraihnya, ku berenang sekuat tenaga sambil menahan sakitnya dada karena kehabisan nafas.
Sampai di permukaan, ku benar menjumpai sesosok putri duyung itu, ku dekati dirinya, dan saat ku buka kacamata renang ku, ku melihat Yeni, dia terbatuk-batuk karena banyak meminum air laut

"Uhukk..uhukk..hueeekk.. asin banget airnya" Yeni berkata sembari berenang di permukaan.
"Naik aja dulu, istirahat, muka lu udah merah banget tu, pasti lu capek" kata ku

Lalu kami berdua naik ke perahu dan beristirahat sejenak, hmmm... bener-bener kaya putri duyung nih orang kalo lagi berenang, cantik banget, tapi dilihat dari kedalaman 6 meter di abwah laut dan dengan nafas yang sudah habis. hehee..

  Setelah spot pertama ini kami jelajahi, kamipun pindah ke spot selanjutnya, di spot kedua ini ga terlalu asik, hampir sama seperti spot pertama kami snorkling tadi, namun kali ini cuaca berubah secara drastis, langit tiba-tiba mendung dan kami memutuskan untuk pindah ke pulau terdekat, istirahat sembari jajan, waw,, di tengah pulau kecil ini ada orang yang jual makanan dan ramai yang beli, para wisatwan pada ngumpul disini, pulau Dolphin, begitu mereka menyebutnya.
  Disini kami bukan hanya jajan, namun kami juga berjumpa dengan si gadis pink, ingat gadis ini kan yang pada artikel pertama telah ku bahas, ya,, gadis ini adalah targetnya si Dinand, dia suka dengan gadis ini (memang kalo jodoh ga kemana).
  Dengan malu-malu si Dinand mencoba untuk mendekat, tapi sayang, nyalinya sangat kecil, berbanding terbalik dengan badannya yang besar. Sebagai teman yang baik, kami mencoba membantunya dengan berteriak
  "Ciiyeeee Dinand...!!! ketemu lagi sama si baju pink.!!!" Dengan suara keras kami mencoba menarik perhatian si gadis itu, namun bukan perhatian si gadis yang kami dapat, tapi malah wajah merah merona si Dinand yang kami dapat, dia malu dan langsung berjalan cepat untuk menjauh.
  Tak sia-sia dia berteman dengan kami yang suka membantu, disaat seperti inilah bantuan teman sangat dibutuhkan.. wkwkwkwk..
Setelah dari pulau itu, kami kembali ke pualu Bira untuk beristirahat di cottage. Setibanya di Cottage, seperti keajaiban, makanan sudah tersedia dengan banyak menu tanpa ada yang menjaganya, dan kami hanya tinggal makan, serasa punya jin peliharaan nih. hehehe..
  Abis makan, enaknya molor, ku langsung mengambil posisi ternyaman untuk tidur, namun teman-teman lain pada keliling untuk foto-foto.
  Ah.. Biarkah mereka menikmati masa-masa alaynya sebelum mereka tua.
Sore pun menjelang, kami bersama-sama jalan ke pantai yang jaraknya cukup jauh, sekitar 10 meter dari cottage kami. Hanya dengan memakai celana pendek, kamipun berpose di tepi pantai seakan-akan kami berperan sebagai penjaga pantai.




 Sunset pun menyapa, moment ini tak kami lewatkan untuk berfoto ria, 6 cowok alay yang gila-gilaan di tepi pantai sore, dengan tukang foto kami yang cantik, yaitu Yeni, setelah sekian banyak foto yang kami ambil, kami pun boring, dan mencoba membuat perlombaan, bikin kastil pasir di sore hari, 3 VS 3.
dengan 2 juri yaitu Tere dan Yeni, hahaha cowok yang udah pada tua mainannya kaya bocah, kayanya si Albert sukses menularkan virusnya kepada kami.
 Setelah puas bermain, kami mandi dan istirahat sejenak sebelum makan malam, wadooh,, sial.. Handuk ku ketinggalan, ku berinisiatif untuk meminjam handuk ke si Albert,
"Bert, ini punya lu ? pinjem ya" ku berkata padanya
"Iya, abis itu pulangin kesitu lagi" Katanya sembari cuek dan merapikan kameranya.
Setelah mandi, ku melihat si Mathew mencari handuknya, oh no... Pasti aku di kerjain si Albert, Siaaall... Si Mathew ngambek dan ngomel, dan si Albert pura-pura ga tau akan apa yang terjadi.
  Pengen aku jitak aja kepala tu bocah,, untung aku udah bertobat dan ga melakukan kejahatan lagi.

  Malam hari pun tiba dan kami...

#Bersambung..

2 comments:

  1. Haha, bagus ada putri duyung yang ternyata keasinan kalo di laut.. putri duyung abal-abal itu namanya.. Wah ternyata masih ada lanjutannya, kayaknya sampe 10 episode nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha iya tik.. paling sampe 4 part doang sih..
      Tapi jujur aja, si Yeni itu cantik banget kalo lagi keasinan sambil nyari2 aqua, kapan2 aku kenalin kamu ke dia.. hahaha..

      Delete

Back to Top