Pendakian Semeru 4

Posted by Labels: at

Aku panik mencari mereka berdua, saat itu kondisi di Ranukumbolo cukup ramai oleh para pendaki yang singgah untuk nge-camp.
Tenda sudah berdiri, tapi mereka hilang entah kemana, bukan karna takut mereka hilang atau kenapa-kenapa, tapi aku takut memori dan baterai kamera yang mereka bawa habis, secara mereka suka foto-foto, sementara disini tidak ada tempat untuk mengisi ulang baterai kamera.
Dengan perasaan cemas aku mencari mereka dan berharap dalam hati agar kamera ku ga kenapa-kenapa.
"Balikin kameranya, abis itu terserah kalian mau pergi kemanapun" aku nyeletuk dalam hati.
Setelah pergi selama 30 menit, mereka kembali sambil ketawa-ketawa.
Dengan tatapan marah aku menatap mereka, tapi yang ada mereka cuek dan langsung masuk ke tenda, buseeeet.. Aku di lewatin gitu aja.
oke fix, akulah yang berperan sebagai bawang putih di perjalanan kali ini dan mereka berdua adalah bawang bombai.
Karna kesal, aku masak untuk makan malam sambil berdian diri, berharap mereka mengerti dan mau membantu.
Tapi harapan tinggal harapan, mereka tetap asik melihat hasil jepretan mereka di tepian danau Ranukumbolo tadi.
Sakitnya tuh disini cuy... hiks..hikss..




Oke, lupakan masalah tadi, setelah makanan siap, kami pun makan bersama lalu istirahat.
Udara malam yang perlahan semakin menusuk ke dalam tulang, menggetarkan tubuh dan membuat aku merinding, jujur akku ga bisa tidur, bukan karena dingin, tapi karena mereka berdua tidur sambil ngorok.. #MungkinMerekaLelah
karena ga bisa tidur, aku keluar tenda. Tepat jam 12 malam, niatnya mau menyendiri menikmati dinginnya malam dan keheningan alam Semeru, tapi yang ada malah rame orang diluar tenda.
jika di persentasekan :


-Buang air 20%
-Ngopi 40%
-Dan sisanya 40% lagi sibuk memfoto "Milky Way"

Memang pemandangan bintang malam itu sangat sempurna banget, beribu bintang terhampar di atas kepala ku. Ku harus hemat baterai kamera untuk di puncak nanti, jadi aku memilih untuk bergabung dengan mas-mas dari banyumas untuk bikin kopi panas sembari bercerita puas dan tertawa lepas.
Ini moment yang paling asik saat aku naik gunung, bisa nambah "Seduluran" begitu kata mas Iwan ini. setelah asik bercerita hingga jam dua hingga mata berontak untuk terbuka maka aku kembali ke tenda untuk sejenak membaringkan raga.

Pagi menjelang, ku lihat mereka berdua seperti kura-kura, hahaha.. Kenapa ku bilang begitu ?
Karna mereka enggan keluar tenda, sebab udaranya sangat dingin, untuk kedua kalinya aku berkata pada mereka dengan suara keras dan gelak tawa

"Welcome to the jungle bebeh..!!!"

Namun ada satu hal yang bisa menarik mereka keluar, bukan karena aku dan bukan karena indahnya Sunrise di Ranukumbolo, namun karena mereka melihat banyak cowok ganteng di luar yang sedang berfoto ria.
dengan gerakan secepat kilat, mereka berdandan dan melompat keluar dari tenda. Ke-alay-an mereka kambuh.
Oke tugas seorang cowok kembali ku lakukan, masak sarapan untuk mereka berdua, sementara mereka berfoto ria.
Setelah makan dan berfoto, kami pun beres-beres untuk segera melanjutkan perjalanan menuju Kalimati.
Sebelum berangkat, kami sempatkan berdoa dan tidak lupa sampah kami bawa serta.
Jagalah alam, karena alam adalah sahabat kita.
Langkah pertama dimulai, kami langsung dihadapkan oleh tanjakan legendaris di alam Semeru ini, yaitu tanjakan cinta.
Sontak mereka melotot sambil berkata "Kita dari sini bang ? gue kira bisa muter"
dengan perasaan raggu mereka ikuti langkah ku,

"Bayangi orang yang kalian suka sambil menaiki tanjakan ini, mitosnya kalo kalian bisa sampai puncak sana tanpa sedikitpun melihat ke belakang, maka kalian akan mendapatkan cintanya, itulah kenapa namanya tanjakan cinta."

"Udah tau..!" mereka serentak menjawab ku.

Tapi wajah mereka terlihat makin lemas dengan tas carrier besar di punggung mereka.

"Ayo.. Semangat,, Diatas ada bonus !" aku semangati mereka
"Ah bohong.." kata mereka sambil ngos-ngosan.



Ku ga mau mereka jadi manja, karna ini alam, ku ingin alam menempah mereka jadi oorang yang lebih punya semangat juang dan ga manja kaya dulu.
Lalu akupun melangkah ke atas terlebih dahulu dan menunggu mereka di sana.

sesampainya di puncak, mereka langsung terduduk lemas,
"Mana bonusnya abang ? bohong aja" mereka menagih janji.
"ayok naik dikit lagi, 10 meter lagi, bonusnya ada di sana" ku semangati mereka.

Setelah istirahat kami lanjutkan perjalanan dan setelah 10 meter mereka bengong sambil senyum-senyum sendiri..

Bersambung..
Post a Comment

Back to Top